Ini ada artikel bagus (sekitar Sep 2008) tentang Lailatul Qadar yang bersumber dari karya Rajendra Kartawiria, Quranic Quotient Centre. Sebagian isi buku ini kemudian dipublikasikan di internet oleh Aulia Muttaqin dan beberapa sumber lainnya.
Manfaatkan malam Ramadhan untuk memperluas ilmu dan membangun keyakinan
Mengapa Ramadhan?
Radiasi dan gravitasi bulan purnama meningkatkan permukaan air laut dan kehidupan makhluk laut di malam hari. Juga menarik air dalam membran otak dan lebih menggetarkan sel-sel otak. Getaran sel otak menggambarkan tingkat kesadaran dan aktivitas otak.
Umat muslim dianjurkan puasa sunnah 3 hari “shaumul biidh” pada saat terang bulan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan-bulan Hijriyah dan menghidupkan malam-malamnya.
Tingkat radiasi bervariasi 0-100,000 dan di skala S1-S5 oleh NOAA.
Berdasarkan pengamatan, radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 terjadi 10 kali dalam satu siklus 11 tahunan, atau terjadi setiap 13 bulan sekali. Radiasi sebesar 1000 MeV particles s-1 ster-1 cm-2 ini digolongkan dalam skala S3, dan mulai berbahaya bagi manusia sebesar 1 chest x-ray.
Radiasi dengan siklus 11,7 bulan (1 tahun hijriyah) adalah sebesar 800 MeV particles s-1 ster-1 cm-2.
- Siklus satu tahunan (hijriyah) bernilai 1000 x bulan purnama
- Malam yang nilainya 1000 bulan purnama adalah Lailatul Qadr
- Lailatul Qadr terjadi di bulan Ramadhan
- Jadi siklus badai matahari yang berulang setiap satu tahunan (hijriyah) terjadi setiap bulan Ramadhan
- Sejarah para nabi menunjukkan bahwa mereka senang merenungkan hakekat kehidupan, bertapa, pada setiap bulan Ramadhan.
- Secara umum wahyu-wahyu tentang ajaran agama yang membutuhkan tingkat pemahaman yang tinggi, banyak yang diturunkan di malam-malam bulan Ramadhan.
- Penataan ayat-ayat Al Quran ke dalam surat-surat seperti yang tersaji saat ini, dilakukan Nabi Muhammad pada malam-malam bulan Ramadhan.
- Umat muslim diajak untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan
- Lebih utama adalah i’tiqaf di masjid pada 10 malam terakhir, pada malam-malam sebelum dan setelah Lailatul Qadr.
- Untuk bisa mengaji malam Ramadhan dibutuhkan energi ekstra
- Kenyataannya puasa siang hari bukanlah menyebabkan tubuh kekurangan / kehabisan energi
- Justru puasa menghemat energi tubuh 10% karena tidak digunakan untuk mencerna makanan
- Energi yang dihemat ini sangat membantu pemahaman pelajaran di malam hari
- Efektif memahami Al Quran di malam hari
- Detoksifikasi dan Manajemen Energi di siang hari
- Kembali fitrah setelah berpuasa 28 hari berturut-turut
- Untuk dapat dengan mudah memahami makna kehidupan secara komprehensif dan benar, manfaatkan keenceran otak di kesunyian malam Lailatul Qadr
- Untuk mendapat pemahaman lebih luas, malam-malam di sekitar Lailatul Qadr juga oke (10 malam terakhir Ramadhan)
- Lebih oke lagi kalau dimulai malam pertama Ramadhan, mumpung siangnya berpuasa
- Hasil renungan malam ini harus dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari
- Nikmat hidup akan diperoleh jika kita berkontribusi positif kepada kehidupan dunia dengan berserah diri kepadaNya
- Nikmat kehidupan akhirat akan diperoleh bila kita mampu selalu menikmati dan mensyukuri kehidupan dunia
0 komentar:
Posting Komentar